Mangrove merupakan sebuah kata yang tidak asing bagi kita. Dimana mangrove sinonim dengan daerah pesisir pantai. Mangrove merupakan suatu pagar alam untuk melindungi kehidupan pesisir dari abrasi dan instrusi. Lalu bagaimana dengan pesisir pantai yang tidak ditumbuhi oleh tanaman-
tanaman magrove alami seperti di daerah pesisir Pantai Samas?
tanaman magrove alami seperti di daerah pesisir Pantai Samas?
Dari sinilah sebuah ide tercetus oleh Kelompok Pemuda Pemudi Baros Tirto Hargo, Kretek, Bantul, Yogyakarta yang secara suka rela untuk membangun hutan mangrove buatan pada tahun 2003 setelah mendapat penyuluhan dari LSM Lingkungan di Yogyakarta. Pada awal penanaman mangrove ini dimanfaatkan untuk melindungi tanaman pertanian yang berada di sekeliling Pantai Samas dari abrasi. Hutan mangrove di Baros, Tirto Hargo, Kretek, Bantul ini merupakan satu-satunya mangrove di Yogyakarta yang hingga saat ini sudah mencapai 4 hektar. Keajaiban terjadi pada tahun 2006 saat Yogyakarta diguncang gempa bumi. Dimana pada saat itu air laut naik setinggi satu meter, tanah pertanian yang berada di belakang hutan mangrove terlindungi. Saat ini tanah yang tersisa untuk hutan mangrove adalah satu hektar.
Peserta penanaman mangrove
Lahan satu hektar inilah yang akan tanami tanaman magrove oleh rombongan MAPALA ARGA TIRTA UPY, Delegasi BEM FT – HMP TI UPY ( BEM : Muhammad Syarifuddin, Eka Nugraha Sari, Suci Perwita Sari, dan Bayu Astaka dan HMP : Nuril Wahidatun Nikmah, Triana Cahya Ningrum, dan Ade Bagus Setiawan), Delegasi Pramuka UPY, MAPALA UGM, MAPALA IKIP WATES, dan MAPALA BANTUL pada hari Minggu 26 April 2015 kemarin. Dimana peran serta rombongan ini untuk ikut serta dalam konservasi penanaman mangrove. Dengan cuaca yang tidak menentu kadang mendung, gerimis dan panas tidak menyurutkan semangat rombongan untuk menanam mangrove jenis Api-api di pesisir pantai selatan ini.
Delegasi BEM FT - HMP TI
Hutan mangrove merupakan sebuah pagar hidup untuk menyelamatkan warga pesisir pantai selatan dari ancaman abrasi dan instrusi. Sedangkan untuk tanaman mangrove yang hidup di Hutan Mangrove Yogyakarta ini terdiri dari empat jenis tanaman magrove yaitu :
- Avicennia sp atau lebih dikenal dengan tanaman api-api dengan karakteristik memiliki akar napas serupa paku yang panjang dan rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal batang. Daun Api-api berwarna putih di sisi bawahnya, dilapisi kristal garam. Tanaman ini paling banyak tumbuh dan paling cocok tumbuh di Hutan Mangrove Yogyakarta ini. Akar napas dari tanaman api-api merupakan sumber kekuatan dari magrove itu sendiri selain itu untuk mengikat atau menahan lumpur secara alamiah.
- Rhizophora sp atau bakau dengan karakteristik akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon. Tanaman ini berfungsi menggigit tanah seperti cakar ayam.
- Bruguiera sp memiliki akar seperti jangkar dan tidak teratur yang akan membentuk rawa.
- Soneratia memiliki karakteristik seperti pohon kelapa.
Memulai menanam mangrove jenis Api-api
Hutan mangrove ini bermanfaat untuk menahan abrasi pantai, penahan intrusi, penahan badai dan angin kedaratan, serta menghambat pencemaran pantai. Akan tetapi banyak kendala yang dihadapi seperti sampah-sampah yang dikirim dari sungai-sungai di seluruh Kota Yogyakarta. Hal ini dikarenakan Hutan Mangrove ini terletak di satu-satunya pintu keluar dari berbagai sungai yang ada di Kota Yogyakarta. Sampah-sampah ini bisa membunuh tanaman mangrove yang baru di tanam.
Setelah penanaman mangrove Api-api
Hutan mangrove itu sendiri memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Nilai ekonomi dari mangrove ini adalah dengan dibukanya ekowisata mangrove yang berfungsi sebagai wisata pendidikan. Ekowisata ini dikelola oleh masyarakat sekitar dimana promosi dilakukan menggunakan website yang telah menyebar sampai luar negeri seperti Australia, Jepang dan USA. Selain itu kayu yang dihasilkan oleh Hutan Mangrove ini juga memiliki kualitas yang tahan air.
Tanaman Mangrove
Pembersihan sampah di sekitar
penanaman mangrove
0 komentar:
Posting Komentar